Fathan Blog

SHALAT |Kumpulan Hadist Nabi Muhammad SAW

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNCScoMxRAWpB1nRoVm8TETK34A-4dnRNX15UGjSrkLZXiRgOpfFFMrIJMenWxpLYKyTvzPZbZK61dRMxcSI0pvg-R95BBy4GMwGC9oOBAuppeqePpGSWYeZS7HtGPbQL5jxwaAv0SdnO9/s1600/sirah-nabi-muhammad-saw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNCScoMxRAWpB1nRoVm8TETK34A-4dnRNX15UGjSrkLZXiRgOpfFFMrIJMenWxpLYKyTvzPZbZK61dRMxcSI0pvg-R95BBy4GMwGC9oOBAuppeqePpGSWYeZS7HtGPbQL5jxwaAv0SdnO9/s320/sirah-nabi-muhammad-saw.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u><span style="color: #444444;">SHALAT</span></u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Amal yang pertama kali</span></u></b> akan dihisab untuk seseorang hamba nanti pada hari kiamat ialah shalat, maka apabila shalatnya baik (lengkap), maka baiklah seluruh amalnya yang lain, dan jika shalatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala amalan yang lain (Thabrani)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Pekerjaan yang sangat disuka Allah</span></u></b>, ialah mengerjakan shalat tepat pada waktunya. Sesudah itu berbakti kepada ibu-bapak. Sesudah itu berjihad menegakkan agama Allah (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Anas r.a.</span></u></b>: Nabi SAW selalu memotivasi umatnya untuk sholat berjamaah dan melarang mereka pergi keluar sebelum imam mereka pergi (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Shalat berjamaah</span></u></b> lebih utama daripada shalat sendirian, pahalanya berlipat ganda sampai duapuluh tujuh derajat (dibandingkan dengan shalat sendirian) (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasul Bersabda</span></u></b>: Takutlah kamu bila angkat kepalamu dari sujud mendahului imam, karena Allah akan ubah kepalamu jadi kepala keledai (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Ummu Salamah r.a.</span></u></b>: Bila selesai salam pada saat sholat di masjid, Rasul berhenti sejenak agar wanita pulang lebih dahulu sebelum pria (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u><span style="color: #444444;">AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR</span></u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Ubadah r.a</span></u></b><u><span style="color: #444444;">.</span></u>: Ketika wahyu diturunkan padanya, Nabi SAW tampak susah, sengsaranya, hingga air mukanya berubah karena beratnya wahyu tersebut (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Anas r.a.</span></u></b>: Do’a Rasulullah SAW: Ya Allah, aku berlindung padaMu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, sia-siakan usia dan dari sifat kikir (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Abu Hurairah r.a.</span></u></b>: Sabda Rasul: Sebaik-baiknya wanita adalah yang paling saying terhadap anak yatim yang masih kecil dan paling perhatian terhadap suami (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Andaikata engkau</span></u></b> pernah berbuat dosa kepada Allah sehingga langit itu penuh dengan dosa-dosamu, lalu engkau menyesali dengan taubat, maka Allah menerima taubatmu, yakni diampuni dosamu (Ibn Majah)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Semua manusia</span></u></b> (anak Adam) itu melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan itu ialah orang-orang yang suka bertaubat (Turmudzi dan Ibn Majah)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <span style="color: #444444;"><u>Jadilah kamu orang</u></span></b> yang mengajar atau belajar atau pendengar (orang mengaji), atau pecinta (mencintai ilmu) dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima (artinya tidak mengajar, tidak belajar, tidak suka mendengarkan pengajian, dan tidak mencintai ilmu), maka kamu akan hancur (Baihaqi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Orang yang bertambah ilmunya</span></u></b> dan tidak bertambah petunjuk yang dimilikinya maka ia akan semakin jauh dari Allah SWT (Abu Dawud)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Barangsiapa menuntut ilmu</span></u></b> yang biasanya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah, tiba-tiba ia tidak mempelajarinya kecuali hanya untuk mendapatkan harta benda keduniaan, maka ia tidak akan memperoleh bau harumnya sorga pada hari kiamat (Abu Dawud)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Amal yang paling disenangi oleh Allah</span></u></b>, ialah amal yang terus-menerus dikerjakan, walaupun sedikit (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah</span></u></b>. Tangan yang di atas ialah yang memberikan, dan tangan yang di bawah ialah yang minta (menerima) ( Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Barangsiapa yang menanggung anak yatim</span></u></b> di rumahnya yakni ia diberi makan dan minum (sama dengan makan dan minumnya), maka Allah akan memasukkan ia di sorga, kecuali jika ia melakukan dosa yang tidak dapat diampuni (Turmudzi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasulullah SAW</span></u></b>: Sesungguhnya sedekah seseorang walau hanya sesuap, akan dikembang biakkan olehNya seperti gunung, maka bersedekahlah (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasul bersabda</span></u></b>: Firman Allah: Dekatkanlah dirimu padaKu (Allah) dengan cara mendekatkan diri kepada kaum yang lemah, berbuat ihsan kepadanya (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Pelayanmu</span></u></b><span style="color: #444444;"> </span>adalah saudaramu, samakan makanan/pakaiannya denganmu, jangan beri pekerjaan yang dia tidak mampu mengerjakannya (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasulullah bersabda</span></u></b>: Siapa ingin doanya terkabul/dibebaskan dari kesulitan, hendaknya ia membantu/menatasi kesulitan orang lain (Ahmad)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasul SAW</span></u></b>: Firman Allah: Siapa niat lakukan kebaikan, tapi tidak kerjakan, maka Allah catat niat itu seperti satu (1) kebaikan penuh di sisiNya (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Nabi bersabda</span></u></b>: bila seorang laki-laki memberi nafkah keluarganya semata-mata karena harapkan ridha Allah maka sama dengan dia memberi sedekah (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasul bersabda</span></u></b>: tidak satupun milikku yang kusembunyikan darimu, maka jaga harga dirinya niscaya Allah akan menjaganya (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©<span style="color: #444444;"> <u>Rasul</u></span></b>: Allah berfirman: Hambaku yang Aku sehatkan, luaskan rizkinya dan selama 5 tahun tidak berhaji, ia akan kehilangan rahmatKu (Al Baihaqi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Jabir r.a</span></u></b>.: Rasulullah SAW bersabda: Jagalah dirimu dari sifat kikir, karena kikir itu membinasakan umat-umat sebelum kamu (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasulullah SAW bersabda</span></u></b>: panas api neraka adalah 70x dari panasnya api yang biasa dipakai anak cucu Adam untuk memasak (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Sabda Rasul</span></u></b>: Ihsan ialah beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya, jika tidak mampu, maka yakinkan hatimu bahwa Allah melihatmu (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Sabda Rasulullah SAW</span></u></b>: Sesungguhnya Allah memiliki kecemburuan dan kecemburuan Allah adalah bila seorang mukmin melanggar laranganNya (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasul bersabda</span></u></b>: Bila Allah benci seorang hamba, Dia menyeru para penghuni langit untuk membencinya dan kebencian itu merambat ke bumi (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasul bersabda</span></u></b>: Bila malaikat Allah dapati majelis zikir, ia duduk bersama, kelilingi dengan sayapnya hingga menutupi sampai ke langit (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Ibnu Umar r.a.</span></u></b>: Rasul bersabda: Seorang lelaki adalah pemelihara keluarganya dan bertanggungjawab atas semua anggota keluarganya (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u>Rasulullah SAW</u></b>: Jangan mencaci orang yang telah meninggal, karena sebenarnya mereka telah sampai pada apa yang telah mereka lakukan (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Aisyah r.a</span></u></b>.: Rasul bersabda: Bila sifat lemah lembut ada pada sesuatu maka akan menghiasinya dan bila hilang maka akan mengotorinya (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Rasulullah bersabda</span></u></b>: Siapa yang mengorek-orek keburukan saudaranya semuslim maka Allah akan mengorek-orek keburukannya (Ahmad)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Usamah r.a</span></u></b>.: Rasul SAW: Aku berdiri di pintu surga, kebanyakan yang memasukinya orang-orang miskin dan yang kaya/berkedudukan tetap bertahan di luar (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Abu Hurairah r.a</span></u></b>: rasul bersabda: Bila kerabatmu jahat terhadapmu, berbuat baiklah selalu kepadanya, maka Allah senantiasa menolongmu (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©<u><span style="color: #444444;"> Rasulullah SAW bersabda</span></u></b>: Sesungguhnya Allah Taalla indah dan suka keindahan, suka melihat kenikmatan hambaNya, benci kemelaratan (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Hubungilah orang yang telah memutuskan engkau</span></u></b>, dan berilah kebaikan kepada yang telah berbuat jahat kepada engkau, dan katakanlah (berbicaralah) dengan hak (yang sebenarnya) walaupun terhadap dirimu sendiri (Ibn Najar)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Bukanlah orang yang paling baik daripadamu</span></u></b> itu yang meninggalkan dunianya karena akhiratnya, dan tidak pula yang meninggalkan akhiratnya karena dunianya, sebab dunia itu penyampaian kepada akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban atas manusia ( Ibnu ‘Asakir)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>© <u><span style="color: #444444;">Wanita beriman dilarang berkabung lebih dari 3 malam</span></u></b>, kecuali kematian suaminya, masa berkabungnya 4 bulan 10 hari (Bukhori dan Muslim).</div>
</div>

SHALAT |Kumpulan Hadist Nabi Muhammad SAW

SHALAT © Amal yang pertama kali akan dihisab untuk seseorang hamba nanti pada hari kiamat ialah shalat, maka apabila shalatnya baik (...

11/10/2015 03:07:00 pm

ISLAM |Kumpulan Hadist Nabi Muhammad SAW

ISLAM |Kumpulan Hadist Nabi Muhammad SAW

ISLAM © Islam ditegakkan atas lima rukun , (1) bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, (2) ...

11/10/2015 02:55:00 pm

IMAN |Kumpulan Hadist Nabi Muhammad SAW

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5AA4CzP85MN0UqlNidabepa2bNFhWPUQFHSv6F4j8JCt5FusCepXDpB3CdCbNX43eIHJccBDOqb6URK5vH2-_effZvyzW5wF87RzKOvzW135oFfc5hTlt-GlY5l6unYCyKfBc1h9IGJTD/s1600/sirah-nabi-muhammad-saw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5AA4CzP85MN0UqlNidabepa2bNFhWPUQFHSv6F4j8JCt5FusCepXDpB3CdCbNX43eIHJccBDOqb6URK5vH2-_effZvyzW5wF87RzKOvzW135oFfc5hTlt-GlY5l6unYCyKfBc1h9IGJTD/s320/sirah-nabi-muhammad-saw.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="color: #444444;"><u>IMAN</u></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©<u><span style="color: #444444;">Iman itu</span></u></b>, ialah engkau iman percaya dengan yakin kepada Allah, kepada malaikat-malaikatNya, kepada kitab-kitabNya, kepada utusan-utusanNya, kepada hari akhir (akan dibangkitkan dari kubur) dan yakin kepada taqdir (ketetapan Allah), taqdir yang baik maupun buruk (Muslim dari Umar)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©</b> <b><u><span style="color: #444444;">Seutama-utama amal</span></u></b>, ialah beriman kepada Allah dan rasulNya (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©</b> <b><u><span style="color: #444444;">Tiga perkara</span></u></b>, barangsiapa terdapat padanya yang tiga perkara itu, terasalah olehnya kemanisan Iman.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>mencintai Allah dan rasul-Nya, lebih dari mencintai segala yang lain</li>
<li>mencintai seseorang semata-mata karena Allah</li>
<li>benci kembali kepada kufur, serupa dengan benci dicampakkannya ke dalam api yang bernyala-nyala (Bukhori dan Muslim)</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>©</b> <b><u><span style="color: #444444;">Rasulullah bersabda</span></u></b>: Orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah yang mengucapkan Laailaahaillallahu dengan ikhlas dari dalam hatinya (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©</b> <b><span style="color: #444444;"><u>Rasul bersabda</u></span></b>: Allah berfirman: Jika hambaKu mengingatKu di dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya di dalam diriKu (Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©</b> <b><u><span style="color: #444444;">Rasulullah SAW</span></u></b>: Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak menerima amal perbuatan tanpa iman (Atthabrani)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©</b> <b><u><span style="color: #444444;">Sabda Rasulullah SAW</span></u></b>: Seorang mukmin bukanlah pengumpat atau suka mengutuk, tidak keji serta ucapannya tidak kotor (Bukhori)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>©</b> <b><u><span style="color: #444444;">Abu Hurairah r.a</span></u></b>.: Sabda Rasulullah: Allah berfirman: Apabila hambaKu mengingatKu dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya dalam diriKu (Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
© <b><span style="color: #444444;"><u>Orang mu’min itu</u></span></b> adalah menjadi saudara sesama mu’min, karena itu janganlah meninggalkan memberi nasehat dalam segala hal (Ibn Najjar)</div>
<div style="text-align: justify;">
© <b><u><span style="color: #444444;">Orang mukmin yang paling utama (baik)</span></u></b> ialah orang yang memudahkan penjualan, memudahkan pembelian, memudahkan membayar hutang, dan memudahkan memberikan pinjaman (Thabrani)</div>
<div style="text-align: justify;">
© <b><u><span style="color: #444444;">Rasulullah bersabda</span></u></b>: Warisan bagi Allah Azza wajalla dari hambaNya yang beriman adalah putera-puteri yang sholeh (beriman padaNya) (Aththahawi)</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
</div>

IMAN |Kumpulan Hadist Nabi Muhammad SAW

IMAN © Iman itu , ialah engkau iman percaya dengan yakin kepada Allah, kepada malaikat-malaikatNya, kepada kitab-kitabNya, kepada utus...

11/10/2015 02:49:00 pm

Cerita Lucu Lutung Lupa Pakai Sarung

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhecdgBpQgD7Rxmh_BEWe5ob3O205hxplE_00cOIaVxO5gS5ICeqL6HsHgl6OMm-oJBxKjVwSb5e1SOJ2zdIHfuVlu8zxbSqmZwO1fpmg-ICeEU0bcRRGmes7Rt-GxRXyLHO16Z0YED-b6i/s1600/lutung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhecdgBpQgD7Rxmh_BEWe5ob3O205hxplE_00cOIaVxO5gS5ICeqL6HsHgl6OMm-oJBxKjVwSb5e1SOJ2zdIHfuVlu8zxbSqmZwO1fpmg-ICeEU0bcRRGmes7Rt-GxRXyLHO16Z0YED-b6i/s320/lutung.jpg" width="320" /></a></div>
Tokoh-tokoh:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung       
                       
: Raja yang bijaksana<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                                                    : Orang
kepercayaan Raja<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
                       :  Putri yang jahat dan sombong<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                                             :  Putri yang
baik hati dan pemaaf<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lutung Kasarung (Si Utung)              :  Dewa Yang di kutuk jadi Lutung<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden Indrajaya / Pria Misterius        : Tunangan Purbararang<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni Ronde                                             : Seorang dukun pelet kondang<o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pejabat Kerajaan (2 PR, 2 LK)        
  :           -<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                                                :           -<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(BABAK 1)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                       :
dahulu kala ada seorang raja yang adil dan bijaksana, Raja Tapa Agung namanya.
Beliau adalah raja dari kerajaan Telaga Kidul. Beliau mempunyai 2 anak yang
cantik dan unyu-unyu, mereka adalah Purbararang dan Purbasari.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Putri sulung Purbararang sudah bertunangan dengan Raden Indrajaya,
putra salah seorang mentri kerajaan, kepada Purbararang dan Indrajaya lah
seharusnya Raja Tapa Agung dapat mempercayakan kerajaan, namun Raja Tapa Agung
belum leluasa untuk menyerahkan mahkota. Karena, baik Purbararang maupun Raden
Indrajaya belum dapat beliau percaya sepenuhnya. Sebaliknya Raja Tapa Agung
justru lebih menginginkan Purbasari yang memimpin kerajaan setelah dirinya
pensiun.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari pada ngomong panjang lebar dan gak jelas, mendingan
langsung saja kita ke TKP…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
------------------------(raja memasuki istana dan diikuti
patih)------------------------------------------<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Hormat hamba baginda”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Patih, Aku merasa sudah cukup tua untuk mengurus kerajaan ini. Aku merasa
tidak sanggup lagi”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                          
: “Raja masih kuat. Raja masih ROSA! ROSA!” (kayak iklan Kuku Bima)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Aku sudah mumet memikirkan konflik yang ada di negeri ini, mulai dari masalah
kemiskinan, sampe kasus korupsi, hufttt….”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                          
: “Walaupun kasus itu berlarut-larut, jangan membuat Baginda Raja putus asa,
Jangan menyerah… Jangan menyerah” (Kayak lagune D’Massive)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“ehh malah nyayi,… Patih, aku  kan tidak memiliki anak putra. Aku hanya
memiliki 2 anak putri. Antara Purbararang dan Purbasari, siapa yang pantas yang
bisa ku andalkan” (kayak lagune Domino)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih
                         
: “ehh raja malah ikut nyanyi,…Tentu saja Putri Purbasari, dia selalu juara
satu di kelasnya.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Kalau putriku Purbararang?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                          
: “Kalau Putri Purbararang, menghawatirkan sekali, sepanjang hari hanya
fesbukan, apdet status dan aplod foto, trus nunggu cowok ganteng komen, 
hadehhh…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Okelah kalo begitu Patih, perintahkan Narator untuk memanggil semua
pejabat kerajaan, hari ini juga akan ku langsungkan upacara penyerahan tahta”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                          
: “Siap tuanku,”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                                   
“Wahai Narator, aku perintahkan kau untuk memanggil semua pejabat kerajaan
untuk datang kesini”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                       :
“Siap Patih”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Diumumkan kepada semua pejabat kerajaan. Diharapakan segera memasuki ruang
inti Istana Kerajaan. Tinggalkan segala bentuk OnLine! Segeralah! Segeralah!”</div>
<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
------------------------(para pejabat memasuki ruang inti
istana)--------------------------------------<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Para
Pajabat               
: “Hormat kami baginda”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Para Pejabat kerajaan yang berbahagia, hari ini aku akan meletakkan tahta
kerajaan, dan mengumumkan siapa penggantiku. Karena aku tak sangguuup lagi….”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                          
: “Karena ini adalah keinginan Raja dari hati yang paling dalam, saya harap
semuanya memakluminya”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Wahai Narator… aku perintahkan kau untuk mengumumkan
orang yang akan memimpin kerajaan ini”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
  <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                     
: “Siap Patih…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“setelah melalui proses pemungutan suara yang
diselenggarakan pada 9 April 2014, maka yang terpilih menjadi pemimpin kerajaan
Telaga Kidul adalah…..baginda Putri Purbasari”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari
                   
: “Ayahanda, mengapa saya yang dipanggil, bukannya Mbakyu Purbararang?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Karena menurut pendapatku dan Patih, kamulah yang layak menjadi raja, bukan
Kakakmu. Ananda, apakah kamu siap menerima tahta dari Ayahanda?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Purbasari
                   
: “Iya Ayahanda, Okelah kalo begitu”</div>
<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                       :
“Upacara penyerahan tahta akan segera dilaksanakan, Paduka Raja dan Putri di
mohon segera mempersiapkan diri”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Hentikan!!! Apa-apaan ini? Ayah, kenapa Purbasari yang memerima tahta,
seharusnya anak pertama yang berhak memakai mahkota itu, ayah tidak adil!”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        : “Tidak begitu
anakku”</div>
<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Kerajaan ini pasti akan mendapatkan kutukan, karena tidak menjalankan aturan
sebagaimana mestinya.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari
                   
: “Iya, ayahanda, seharusnya kakaklah yang pantas menerima tahta ini, bukan
aku”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Justru karena kemuliaan hatimu itu aku memilihmu anakku. Kau pasti akan
menjadi pemimpin yang baik dan dicintai oleh rakyat nak”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Terima kasih Ayah, ayah terlalu memuji, saya khawatir ayah akan kecewa jika
nanti saya tidak sesuai dengan harapan ayah”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Tunggu saja!!! Pasti akan tiba saatnya, akan datang kutukan pada kerajaan
ini!!”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(BABAK 2)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                       :
Pada suatu hari Purbararang mengajak tunangannya Pangeran Indrajaya menemui Ni
Ronde, orang pinter nomer satu. Mereka bermaksud untuk menyingkirkan Purbasari.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Kangmas, aku sudah muak dengan Purbasari, aku akan buat perhitungan
dengannya”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “Buat perhitungan??
Kamu kan kalah pinter sama dia?? Masak mau buat perhitungan”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Kamu ganteng tapi oon, maksudku, aku akan membuat Purbasari sengsara”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “Bagaimana caranya?
Kamu ini jangan seperti itu, sama adik sendiri kok mentolo?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Salah dia sendiri jadi pengganti ayah”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “terus??”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “makanya aku ajak kamu kesini”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “Rumah siapa ini?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Ni Ronde”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “Ooo, mau beli
wedang ronde saja kok jauh-jauh kesini”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Huss, jaga mulutmu, ini rumahnya Ni Ronde, dukun kondang yang bisa mengatasi
segala masalah”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “saya nggak
percaya?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator            
          : Ujug-ujug NI Ronde muncul dengan membawa
laptop<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “Siapa yang ngomong ngawur tadi?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Maafkan kami mbah, ini calon suami saya, tidak bermaksud menyepelekan Mbah”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “Hati hati anak muda! Jaga bicaramu! Mulutmu harimaumu!”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “Aku minta ma'af
Mbah Rondo, eh Mbah Ronde”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Kami kesini mau itu mbah.…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “Aku sudah tahu”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Wah, hebat sekali Mbah ini, aku belum bilang apa-apa sudah tau”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “Ya jelas, kalian kesini pasti mau itu. Masalahnya, itu apa?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Begini Mbah……, kami ingin meminta bantuan kepada mbah untuk mengguna-guna
adik saya”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “Kenapa kamu ingin mengguna-guna adikmu?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Karena dia telah merebut tahta kerajaan dari saya, dan saya ingin supaya
mbah menjadikan dia jelek”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “Ooooo, gampaang.” (Ni Ronde membuka Laptopnya)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “apa itu Mbah?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “OMG Hello..., barang kaya gini saja tidak tahu. Jadi anak muda jangan
gaptek, yang sudah tua saja tahu kok kalo ini namanya laptop”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Apa bisa Mbah pakai barang itu?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni Ronde                   
: “Tentu bisa…Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan Ilmu pengetahuan dan
teknologi, Dunia perdukunan tidak boleh ketinggalan jaman. Justru dengan ini,
mantraku bisa lebih update”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang               
: “Terserah Mbah saja, bagaimana enaknya”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ni
Ronde                   
: “ok, tenang saja, tinggal buka aplikasi nya, ketik namanya lalu “Enter”,
selesai… tinggal tunggu hasilnya besok”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(BABAK 3)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                       : ke
esokan harinya Purbasari bangun dari tidurnya, dan kaget ketika melihat
wajahnya bentol-bentol.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “TIDAAAAAAK….”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                       :
Wajah Purbasari bentol-bentol tak karuan, terjadi kepanikan di keluarga
kerajaan. Raja nampak mondar-mandir melihat kejadian aneh menimpa putrinya. Dan
semua pejabat Kerajaan berkumpul<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Ada apa dengan wajahmu putriku? Padahal selama ini kamu tidak alergi dengan
apapun. Apa mungkin kamu salah make up?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Tidak Ayahanda. Aku juga tidak tahu”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Pasti ini kutukan… karena Ayahanda tidak mengindahkan peringatan saya
kemarin, Kalau tidak segera ditindak lanjuti, ini bisa menimbulkan aib dalam
kerajaan ini, Karena kerajaan ini dipimpin oleh seseorang yang buruk rupa”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Terus?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Satu-satunya cara hanyalah, ayah harus mencabut keputusan kemarin dan
menyerahkan tahta kerajaan ini kepadaku”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Bagaimana Patih?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Mungkin itu jalan yang terbaik”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Bagaimana dengan Purbasari?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “Kalau kita biarkan
Putri Purbasari tetap berada di dalam istana ini, bisa-bisa semua keluarga
kerajaan dan rakyat tertular virus mematikan yang belum ada antivirusnya itu”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “bisa jadi..bisa jadi.., mungkin dia terkena flu burung…Jadi, kita bakar saja
dia”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Itu terlalu kejam. Mungkin, kita bawa dia ketempat yang jauh dari pemukiman
penduduk”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raden
Indrajaya         : “Diasingkan??”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Yah, keputusan yang bagus, aku juga kasihan sama dia. Masih muda tapi
penyakitan. Makanya, mandi setiap hari…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Ayaah…..’ (menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(BABAK 4)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Purbasari kemudian diasingkan ke hutan. awalnya dia merasa kesepian, namun
lama-kelamaan dia semakin kerasan. Dia memiliki banyak teman binatang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di tempat lain, tepatnya di khayangan. Ada seorang manusia
tampan yang bernama Guru Minda, ia telah melakukan kesalahan sehingga di
turunkan ke bumi dalam wujud Lutung. Yang kemudian dipanggil si Utung. Dan si
Utung lah yang selalu menemani putri Purbasari selama di hutan. Nah… ini yang
penting… Lutung kemana-mana suka pakai sarung, karena dengan pakai sarung
itulah ia bisa menjadi kuat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sementara itu, di kerajaan, Purbararang semakin bertindak
sewenang-wenang. Semua rakyat hanya fesbukan sepanjang hari, karena
diberlakukan tarif gratis. Hal ini memicu banyak munculnya artis-artis fesbuk.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
……Dua tahun kemudian…..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Patih, aku semakin tak mengerti dengan semua yang telah dilakukan oleh
Purbararang, kerajaan jadi kacau balau. Oh iya Patih, kamu sudah menjenguk
Purbasari belum?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Belum Baginda, sejak 2 tahun yang lalu”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Tolong kamu jenguk dia, mungkin dia membutuhkan bantuan”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Kapan Baginda?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Ya sekarang dong! Dan bawa pulang”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Akhirnya Patih pun berangkat menjenguk Purbasari ke hutan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(BABAK 5)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Sementara itu ada kejadian tak terduga terjadi di hutan, ketika putri
Purbasari akan membasuh muka di sungai, tiba-tiba terdengar suara dari langit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                                   
Kayak gini suaranya…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Purbasari, sebelum kamu mengerjakan apapun, berdoalah.
Sebelum kamu makan, berdoalah. Sebelum kamu tidur, berdoalah. Sekarang kamu mau
cuci muka, berdoalah. Semoga itu bisa menyembuhkan semua penyakitmu”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemudian Purbasari mencoba mencari darimana asal suara itu,
kemudian dia memulai membasuh muka dengan berdo’a.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Bismillahirrohmaannirrokhim”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Akhirnya keajaiban pun datang, semua bentol-bentol di kulit Purbasari pun
amblas, lenyap tiada tersisa… Kecantikan pun terpancar<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Alhamdulillah… terima kasih ya Allah…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator             
        : Kemudian Patih datang<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Tuan Putri….?? Tuan Putri sudah sembuh sekarang. Tuan Putri cantik sekali
hari ini”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Iya Patih. By the way, ada urusan apa Patih datang kesini? Apakah keadaan
ayah baik-baik saja? Apakah kedaan kerajaan juga baik-baik saja?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Saya datang kesini atas perintah dari Ayahanda Tuan Putri. Beliau sangat
mencemaskan Tuan Putri. Semenjak Tuan Putri diusir dari kerajaan, Keadaan
kerajaan pun kacau balau”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Terus?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Baginda berharap, Tuan Putri berkenan untuk kembali lagi ke istana”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Apakah mereka akan menerimaku, terutama kakakku. Sebenarnya saya kerasan
disini. saya juga banyak teman disini. Tetapi, aku kangen banget dengan sate
ayam kerajaan. Okelah, aku akan ikut pulang ke istana”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Si Utung pun tertunduk lesu mendengarkan kalimat itu. Dia merasa kecewa.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Kenapa Tung? Kamu kecewa denganku? Tenang, aku akan mengajakmu ke istana.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Akhirnya mereka bertiga kembali ke istana.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(BABAK 6)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Ketika Purbasari, Patih, dan Si Utung sudah dekat dari istana, tiba-tiba ada
seseorang yang menghadang di jalan. Ia memakai penutup kepala dan sepertinya
punya niat tidak baik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                            :
“Hei siapa kamu, dan apa mau mu?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria
Misterius             
: “Mau tau aja, apa mau tau banget? hahaha”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(Raden Indrajaya)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Jangan bercanda”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria
Misterius             
: “Saya hanya ingin membawa Purbasari bersamaku”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Tidak bisa, kamu harus melawanku dulu”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria
Misterius             
: “Baiklah…” (Lalu menyerang Patih)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator             
    : Terjadilah pertarungan antara Pria Misterius dengan Patih,
sampai akhirnya Patih kalah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Patih, kau tak apa apa?”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih              
            : "Aku rapopo"<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria
Misterius             
: “Ternyata cuma itu kekuatan Patih”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Kau jahat sekali…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria Misterius             
: “Ayo Purbasari ikut bersamaku” (sambil memaksa Purbasari)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Tidak mau…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator            
          : Tiba-tiba Si Utung memukul Pria Misterius<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria
Misterius             
: “Aduhhh… hei Lutung, kamu berani melawan saya?, baiklah akan ku ladeni”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Hati-hati Tung”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
----------terjadilah pertarungan antara Si Utung dengan Pria
Misterius, namun Si Utung Kalah---------<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Si Utung tak kuasa melawan Pria Misterius, Si Utung di hajar sampe K.O., Ini
karena sarung sakti yang biasa di pakai Si Utung ketinggalan di masjid waktu
sholat maghrib tadi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                                    (jeda)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                                   
Namun tiba-tiba salah seorang penonton melemparkan sarung Si Utung yang
ketinggalan di masjid tadi, dan si Utung membaca basmallah dalam hatinya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
dan Si Utung pun langsung menjadi sangat kuat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Si Utung pun langsung menghajar Pria Misterius sampe babak
belur<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria
Misterius             
: “Ampun… Ampun…”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Cepat kita buka penutup kepalanya, siapa dia sebenarnya”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator             
  : Mereka pun kaget ketika tahu kalau Pria Misterius itu adalah
Raden Indrajaya, tunangan Purbararang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Haahh… kakang Indrajaya? Kenapa kau tega melakukan ini?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pria
Misterius             
: “Maafkan aku Purbasari, aku hanya ingin membantu Purbararang agar tetap
menjadi pemimpin kerajaan”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Tidak apa-apa kakang,”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: namun ada yang aneh dengan Si Utung, tiba-tiba ia meronta-ronta seperti
sedang kesurupan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Patih                           
: “Ada apa tung?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Tiba-tiba Si Utung berubah wujud menjadi manusia yang tampan, orang-orang di
sekitarnya pun kaget, termasuk penonton.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                                   
cie... cie... cie...<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Tung, kau seorang manusia?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Si
Utung                     
: “Iya tuan Putri, inilah wujudku yang sebenarnya, nama asli saya Guru Minda.
saya di kutuk jadi Lutung dan di turunkan ke bumi karena saya telah melanggar
aturan di kayangan, dan wujud saya akan kembali seperti semula jika saya telah
melakukan kebaikan kepada seseorang”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Oh, iya Tung, terima kasih kau telah menyelamatkan nyawaku”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Mereka berempat pun melanjutkan perjalanan ke istana.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(BABAK 7)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      :
setelah sampai di istana, mereka pun di sambut oleh penghuni kerajaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Purbasari, kau kembali nak.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Ayahh… aku kangen sekali ayah”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“sama nak, aku juga kangen”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Bagaimana keadaan ayah?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Ayah alhamdulillah sehat, ternyata wajahmu sudah kembali seperti dulu”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Iya Ayah”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Raja Tapa Agung        :
“Purbasari, siapa lelaki tampan itu?”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Dia Si Utung”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                     
: Kemudian Purbasari menceritakan latar belakang Si Utung kepada Ayahnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                                    Tidak
lama setelah itu Purbararang datang dengan wajah pucat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Purbasari, maukah kah kau memaafkanku, aku sudah sering mecelakaimu,
sekarang aku sadar dan menyesali perbuatanku”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Tentu kak, bagaimana pun juga kamu adalah kakak ku”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbararang                
: “Maafkan aku karna selama ini telah rakus kekuasaan, dan sekarang aku tahu
kalau jadi pemimpin kerajaan itu tidak enak rasanya, tidak bisa shopping sana
sini. maukah kau menggantikan ku untuk jadi pemimpin kerajaan”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Purbasari                    
: “Baiklah kakak, dengan senang hati akan saya terima”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Narator                      
: Dan Akhirnya kisah ini berakhir bahagia, Purbasari dan Si Utung menikah dan
memimpin kerajaan Telaga Kidul. Rakyat pun hidup damai dan sejahtera…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
TAMAT<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kesimpulan:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                    
Nilai yang dapat kita petik dari drama sederhana ini yaitu keteguhan hati
Purbasari, dia mampu menghadapi semua cobaan yang menerpa hidupnya, meskipun
kakaknya Purbararang selalu jahat dan bersikap sombong terhadap dirinya, tapi
dia selalu membalas dengan bersikap baik, dan ia dengan mudah bisa memaafkannya
perbuataan Purbararang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>

Cerita Lucu Lutung Lupa Pakai Sarung

Tokoh-tokoh: Raja Tapa Agung : Raja yang bijaksana Patih ...

11/09/2015 03:11:00 pm

Sejarah Sunan Muria

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje9hQeU5BalaCjUZr7e-P1dS5-D2iFXxxOY2d9YVkZO0_6WGjUIaDx44v0AnsAjwavojLNl2PKilXym6OFH3jPHfnHGAWdntbvwR_Ca-Cxw1DU_LmKGSSVaLsCSuSy7ZQ8WPi6UT_sk8CI/s1600/sunan_muria.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje9hQeU5BalaCjUZr7e-P1dS5-D2iFXxxOY2d9YVkZO0_6WGjUIaDx44v0AnsAjwavojLNl2PKilXym6OFH3jPHfnHGAWdntbvwR_Ca-Cxw1DU_LmKGSSVaLsCSuSy7ZQ8WPi6UT_sk8CI/s1600/sunan_muria.jpg" /></a><b><a href="http://fathan.my.id/">Sejarah|Walisongo</a></b> Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah <b><u><span style="color: #444444;">Raden Prawoto.</span></u></b> Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.</div>
</div>

Sejarah Sunan Muria

Sejarah|Walisongo Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya a...

11/07/2015 12:00:00 am

Sejarah Sunan Kudus

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNL8os0Zpwvg55j0PESF5mYrhbK_zeYQgD4b_fQCF9HlLF5UQirUx2M5TKVqnfbH0eSznkRX9jtLdkiw3_ENfaHatTmNjSiiI6cenA1iTyZ9DCH9AE7FBvWRfMhgNkaLrqHYdBAkSYgke4/s1600/sunan_kudus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNL8os0Zpwvg55j0PESF5mYrhbK_zeYQgD4b_fQCF9HlLF5UQirUx2M5TKVqnfbH0eSznkRX9jtLdkiw3_ENfaHatTmNjSiiI6cenA1iTyZ9DCH9AE7FBvWRfMhgNkaLrqHYdBAkSYgke4/s1600/sunan_kudus.jpg" /></a><b><a href="http://fathan.my.id/">Sejarah|Walisongo</a></b> Nama kecilnya <b><span style="color: #444444;"><u>Jaffar Shadiq</u></span></b>. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi. Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang. </div>
</div>

Sejarah Sunan Kudus

Sejarah|Walisongo Nama kecilnya Jaffar Shadiq . Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. ...

11/06/2015 03:30:00 am

Sejarah Sunan Derajat

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjph__koEYhQ2U6fj_hU09rHycHI9XojUIno2bEn0ySoyQb2ioU2Yhux_rLLYxVK538SkrIUdNhks5uuNqif8NLzZ-FXJ1CpCv5feTz3Yi3gVbD1gkH9l25vbnHci61uMdZZOHvwJPda6CG/s1600/sunan_drajad.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjph__koEYhQ2U6fj_hU09rHycHI9XojUIno2bEn0ySoyQb2ioU2Yhux_rLLYxVK538SkrIUdNhks5uuNqif8NLzZ-FXJ1CpCv5feTz3Yi3gVbD1gkH9l25vbnHci61uMdZZOHvwJPda6CG/s1600/sunan_drajad.jpg" /></a><b><a href="http://fathan.my.id/">Sejarah|Walisongo</a></b> Nama kecilnya <b><u><span style="color: #444444;">Raden Qosim</span></u></b>. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan. Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin. </div>
</div>

Sejarah Sunan Derajat

Sejarah|Walisongo Nama kecilnya Raden Qosim . Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan ...

11/06/2015 03:00:00 am